Monday, 25 February 2013

Penjelasan dan Contoh Puisi


MATERI   PUISI 
 
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang terkait oleh rima, ritme, ataupun jumlah baris dalam bait, serta ditandai oleh bahasa yang padat.

Unsur intrinsik puisi meliputi unsur isi dan unsur bentuk.

Unsur isi puisi sebagai berikut :

a.  Tema : Inti persoalan yang disampaikan penyair dlam karyanya (pokok pikiran).
b.  Amanat : pesan yang ingin disampaikan.
c.  Nada : sikap penyair terhadap pembaca dalam puisi.
d.  Perasaan : perasaan penyair dalam puisi.

Unsur bentuk puisi sebagai berikut :

a.  Larik : kalimat yang ada dalam puisi.
b.  Bait : kumpulan larik atau baris.
c.  Pertautan antarbait : hubungan antarbait.
d.  Rima(sajak) : persamaan bunyi
     Bunyi merupakan unsur puisi yang mengandung efek keindahan dan tenaga untuk mengekspresikan gagasan. Pola-pola pengulangan bunyi dalam puisi disebut rima. Rima dapat dibagi menjadi dua, yakni rima asonansi  (pengulangan bunyi vokal) dan rima aliterasi (pengulangan bunyi konsonan).
     Pengulangan bunyi vokal (a, i, u, e, o) dan sengau (m, n, ng, ny) dapat menimbulkan efek  merdu dan berirama yang disebut efoni. Bunyi-bunyi ini biasanya menimbulkan kesan kegembiraan, keindahan, kemesraan, kerinduan. Sebaliknya, kombinasi bunyi-bunyi yang tidak merdu dan terkesan parau disebut kakofoni. Bunyi ini terkesan berirama berat (k, p, t, s, b, d, m) biasanya untuk menimbulkan kesan kekacauan, kekuatan, tekanan, atau kehancuran.
e.  Diksi : pilihan kata
    Agar puisi dapat menimbulkan efek keindahan dan menghidupkan imajinasi pembaca, maka penyair sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kata denotatif (bermakna lugas), kata konotatif (bermakna tidak lugas), bahasa kiasan, dan citraan.  

Puisi baru 

Pengelompokan puisi baru hanya berdasar atas jumlah baris tiap bait. Puisi yang jumlah baitnya sama dikelompokkan pada jenis yang sama. Jenis-jenisnya adalah :

a.  distikon : puisi dua baris pada tiap baitnya
b.  terzina : puisi tiga baris pada tiap baitnya
c.  kuartin : puisi empat baris pada tiap baitnya
d.  kuint : puisi lima baris pada tiap baitnya
e.  sektet : puisi enam baris pada tiap baitnya
f.  septina : puisi tujuh baris pada tiap baitnya
g.  oktavo / stanza : puisi delapan baris pada tiap baitnya
h.  puisi baru : puisi yang jumlah baris pada tiap baitnya tidak tentu.

contoh puisi :

                     Rindu
Menguras air mata serasa tak pernah habis
Setiap tetesnya membawa rindu ku untuk mu
Tak pernahkah kau melihat ataupun merasa
rindu yang terus mengikutiku ini ?

Angin berhembus mencoba menghapus air mataku
Tapi entah kenapa tetap tak mau menghilang
Pepohonan pun berayun - ayun ikut menghibur
Tapi tetap saja aku larut dalam kerinduan

Aku merasa seperti orang bodoh
Memanggil namamu
Meski tau kau tak kan datang
Menatap foto – fotomu
Berharap suatu hari akan ada yang menjadi nyata

Lelah pikiranku terus merindukan mu
Habis semua daya ku untuk menunggu
Tapi terus saja ku ulangi semua ini

by : Yuanita A.

No comments:

Post a Comment